Bahkan ketika Makobal lari dari kejaran polisi, seluruh wajah dan dadanya masih berlumuran darah, bekas cipratan darah sang istri yang ia potong lehernya. Dengan kondisi masih belum sadar dari mabuknya, pria ini terus mengigau tanpa menghiraukan peringatan polisi. Ia berjalan gontai dengan tubuh masih berlumuran darah, membuat suasana di daerah Padang Bulan Abepura Papua menjadi tegang.
Warga yang mengetahui peristiwa ini tidak mampu berbuat banyak, takut, melihat Makobal yang mabuk itu sedang menghunus badik.
Menurut Yance Eha Ketua RT setempat, Susana dalam keadaan luka parah sempat melarikan diri mencari pertolongan ke jalan raya, namun diduga karena kehabisan darah, korban tersungkur ke jalan dan tewas seketika. Susana tewas dengan luka menganga pada lehernya akibat digorok Makobal.
Sementara Makobal sendiri menderita luka di kening kirinya ditikam Susana dengan pisau dapur.
“Kami sempat membawa Susana ke Rumah sakit namun nyawanya tak tertolong,” begitu Yance menuturkan peristiwa berdarah itu.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilatarbelakangi minuman keras, sudah kerap terjadi dimanapun di negeri ini dan ujungnya selalu memakan korban jiwa. Karena itu, bercermin dari kasus Melky dan lainnya, ada baiknya memang perlu ada aturan yang lebih ketat dari pemerintah tentang peredaran minuman keras. Dan aturan tentang subyek yang menggunakannnya.
BERITA HARI INI - BERITA TERBARU - SEPUTAR INDONESIA - SITUS JUDI ============================================================
0 komentar:
Posting Komentar